Baru-baru ini, sebuah kejadian yang menarik perhatian terjadi di kota Lugano, Swiss. Menurut laporan, patung Satoshi Nakamoto yang terletak di Taman Ciani di kota tersebut telah dicuri. Patung ini telah menjadi salah satu landmark penting di daerah itu sejak diresmikan pada 25 Oktober 2024.
Proses penciptaan patung ini cukup sulit, dirancang dengan cermat oleh seniman Italia Valentina Piccozi, memakan waktu hingga 21 bulan. Di antaranya terdapat 18 bulan tahap penelitian dan 3 bulan waktu pembangunan yang sebenarnya. Patung ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga melambangkan semangat inovasi di bidang blockchain dan cryptocurrency.
Perlu dicatat bahwa pendirian patung ini adalah bagian dari inisiatif Plan B, yang didorong oleh perusahaan cryptocurrency ternama Tether dan pemerintah kota Lugano. Kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan penerapan teknologi blockchain dalam tata kelola kota dan kehidupan sehari-hari.
Pencurian patung tersebut memicu diskusi publik tentang perlindungan barang seni dan budaya, sekaligus mencerminkan pengaruh cryptocurrency dan pendirinya dalam masyarakat saat ini. Polisi setempat telah memulai penyelidikan, tetapi belum ada rincian lebih lanjut yang diumumkan.
Peristiwa ini tidak hanya merupakan pukulan terhadap warisan budaya lokal, tetapi juga membawa guncangan tertentu bagi komunitas cryptocurrency. Banyak orang berharap bahwa melalui peristiwa ini, kesadaran publik terhadap teknologi blockchain dan perkembangan mata uang digital dapat terbangkitkan.
Seiring dengan semakin mendalamnya penyelidikan, orang-orang berharap dapat segera menemukan patung yang memiliki makna simbolis penting ini. Pada saat yang sama, peristiwa ini juga mengingatkan kita bahwa dalam memajukan aplikasi teknologi baru, kita juga harus memperhatikan perlindungan terhadap bentuk ekspresi seni dan budaya yang relevan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
4
Bagikan
Komentar
0/400
SleepTrader
· 08-03 05:50
Bukan Li Wei yang dicuri, kan?
Lihat AsliBalas0
ZkSnarker
· 08-03 05:50
secara teknis satoshi tidak bisa dicuri... mereka hanya memindahkan patungnya ke alamat baru
Baru-baru ini, sebuah kejadian yang menarik perhatian terjadi di kota Lugano, Swiss. Menurut laporan, patung Satoshi Nakamoto yang terletak di Taman Ciani di kota tersebut telah dicuri. Patung ini telah menjadi salah satu landmark penting di daerah itu sejak diresmikan pada 25 Oktober 2024.
Proses penciptaan patung ini cukup sulit, dirancang dengan cermat oleh seniman Italia Valentina Piccozi, memakan waktu hingga 21 bulan. Di antaranya terdapat 18 bulan tahap penelitian dan 3 bulan waktu pembangunan yang sebenarnya. Patung ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga melambangkan semangat inovasi di bidang blockchain dan cryptocurrency.
Perlu dicatat bahwa pendirian patung ini adalah bagian dari inisiatif Plan B, yang didorong oleh perusahaan cryptocurrency ternama Tether dan pemerintah kota Lugano. Kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan penerapan teknologi blockchain dalam tata kelola kota dan kehidupan sehari-hari.
Pencurian patung tersebut memicu diskusi publik tentang perlindungan barang seni dan budaya, sekaligus mencerminkan pengaruh cryptocurrency dan pendirinya dalam masyarakat saat ini. Polisi setempat telah memulai penyelidikan, tetapi belum ada rincian lebih lanjut yang diumumkan.
Peristiwa ini tidak hanya merupakan pukulan terhadap warisan budaya lokal, tetapi juga membawa guncangan tertentu bagi komunitas cryptocurrency. Banyak orang berharap bahwa melalui peristiwa ini, kesadaran publik terhadap teknologi blockchain dan perkembangan mata uang digital dapat terbangkitkan.
Seiring dengan semakin mendalamnya penyelidikan, orang-orang berharap dapat segera menemukan patung yang memiliki makna simbolis penting ini. Pada saat yang sama, peristiwa ini juga mengingatkan kita bahwa dalam memajukan aplikasi teknologi baru, kita juga harus memperhatikan perlindungan terhadap bentuk ekspresi seni dan budaya yang relevan.