Pasar Aset Kripto selalu menjadi bidang yang penuh perubahan, setiap pernyataan dari tokoh penting dapat memicu reaksi besar. Baru-baru ini, pernyataan Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, telah memicu diskusi luas di kalangan kripto.
Johnson mengelola aset hingga 1,6 triliun dolar, ia menyebut Bitcoin sebagai "mata uang ketakutan" dan menunjukkan bahwa hal itu mengalihkan perhatian orang dari potensi sebenarnya dari blockchain. Ia menekankan bahwa investasi enkripsi harus lebih fokus pada infrastruktur blockchain, termasuk jaringan itu sendiri, aplikasi yang ditujukan untuk konsumen, dan validator node.
Pandangan ini jelas membawa sedikit ketenangan ke pasar Aset Kripto yang sedang ramai saat ini. Meskipun Bitcoin sebagai pemimpin Aset Kripto menarik perhatian banyak investor, pernyataan Johnson mengingatkan kita bahwa nilai teknologi blockchain jauh lebih dari itu. Dia memprediksi bahwa di masa depan, reksa dana dan ETF mungkin secara bertahap beroperasi di atas blockchain, meskipun risiko regulasi tetap menjadi hambatan utama. Namun, dia percaya bahwa transparansi yang diberikan oleh para validator dapat mengubah situasi ini.
Pandangan Johnson memiliki wawasan yang mendalam, yang mengingatkan para peserta pasar enkripsi agar tidak hanya fokus pada fluktuasi harga Bitcoin, tetapi lebih memperhatikan perkembangan infrastruktur blockchain. Penyempurnaan infrastruktur ini sangat penting bagi perkembangan kesehatan jangka panjang seluruh industri.
Bagi investor, ini mungkin berarti perlu mengevaluasi kembali strategi investasi mereka. Memperhatikan proyek-proyek yang berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur blockchain dapat membawa imbal hasil yang lebih stabil dan jangka panjang.
Secara keseluruhan, pernyataan Johnson mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar Aset Kripto. Ini bisa mengarahkan lebih banyak dana ke proyek-proyek terkait infrastruktur blockchain, yang pada gilirannya mengubah pola investasi saat ini. Bagi semua peserta pasar Aset Kripto, ini jelas merupakan sinyal yang patut dipikirkan dengan serius.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropBuffet
· 6jam yang lalu
Sekali lihat, itu jelas pernyataan dari para suckers.
Lihat AsliBalas0
ProposalDetective
· 6jam yang lalu
Ini lagi satu yang suka melihat keributan!
Lihat AsliBalas0
ApeEscapeArtist
· 6jam yang lalu
Belum lihat langsung beli!! Masukkan posisi proyek infrastruktur
Lihat AsliBalas0
BitcoinDaddy
· 6jam yang lalu
Bermain Bitcoin selama empat tahun, satu koin suckers murni.
Lihat AsliBalas0
MoonRocketTeam
· 6jam yang lalu
Infrastruktur adalah pendorong bulan, Ayo bergegas!
Pasar Aset Kripto selalu menjadi bidang yang penuh perubahan, setiap pernyataan dari tokoh penting dapat memicu reaksi besar. Baru-baru ini, pernyataan Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, telah memicu diskusi luas di kalangan kripto.
Johnson mengelola aset hingga 1,6 triliun dolar, ia menyebut Bitcoin sebagai "mata uang ketakutan" dan menunjukkan bahwa hal itu mengalihkan perhatian orang dari potensi sebenarnya dari blockchain. Ia menekankan bahwa investasi enkripsi harus lebih fokus pada infrastruktur blockchain, termasuk jaringan itu sendiri, aplikasi yang ditujukan untuk konsumen, dan validator node.
Pandangan ini jelas membawa sedikit ketenangan ke pasar Aset Kripto yang sedang ramai saat ini. Meskipun Bitcoin sebagai pemimpin Aset Kripto menarik perhatian banyak investor, pernyataan Johnson mengingatkan kita bahwa nilai teknologi blockchain jauh lebih dari itu. Dia memprediksi bahwa di masa depan, reksa dana dan ETF mungkin secara bertahap beroperasi di atas blockchain, meskipun risiko regulasi tetap menjadi hambatan utama. Namun, dia percaya bahwa transparansi yang diberikan oleh para validator dapat mengubah situasi ini.
Pandangan Johnson memiliki wawasan yang mendalam, yang mengingatkan para peserta pasar enkripsi agar tidak hanya fokus pada fluktuasi harga Bitcoin, tetapi lebih memperhatikan perkembangan infrastruktur blockchain. Penyempurnaan infrastruktur ini sangat penting bagi perkembangan kesehatan jangka panjang seluruh industri.
Bagi investor, ini mungkin berarti perlu mengevaluasi kembali strategi investasi mereka. Memperhatikan proyek-proyek yang berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur blockchain dapat membawa imbal hasil yang lebih stabil dan jangka panjang.
Secara keseluruhan, pernyataan Johnson mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar Aset Kripto. Ini bisa mengarahkan lebih banyak dana ke proyek-proyek terkait infrastruktur blockchain, yang pada gilirannya mengubah pola investasi saat ini. Bagi semua peserta pasar Aset Kripto, ini jelas merupakan sinyal yang patut dipikirkan dengan serius.