Belakangan ini, sebuah diskusi tentang logika mendalam pemerintah AS di balik stablecoin telah menarik perhatian luas. Diskusi ini mengungkapkan bagaimana stablecoin yang didukung dolar menjadi alat keuangan baru bagi pemerintah AS dan Wall Street, mewujudkan mekanisme 'point shaving' yang cerdik.
Pandangan inti berpendapat bahwa stablecoin yang didukung oleh cadangan dolar sebenarnya menciptakan model bisnis unik yang disebut 'hak untuk mencetak uang'. Model ini dengan cerdik menghubungkan bunga obligasi AS dengan permintaan dolar di blockchain, sehingga dapat memperoleh margin bunga yang signifikan sambil tidak membayar bunga di atas kertas.
Secara lebih mendalam, pemerintah Amerika Serikat dan Wall Street sedang memanfaatkan mekanisme ini, melalui penerbitan stablecoin dan alokasi utang AS, untuk memperluas kredit dolar ke dalam bidang aset digital global dan sistem penyelesaian pembayaran lintas batas. Praktik ini menghindari saluran langsung bank sentral tradisional, dan mewujudkan bentuk ekspansi mata uang yang baru.
Namun, ada keraguan tentang keberlanjutan mekanisme ini. Dalam jangka pendek, di bawah lingkungan suku bunga rendah dan pelonggaran moneter, mekanisme ini berjalan relatif lancar. Namun, ketika siklus kenaikan suku bunga yang baru tiba, kerugian durasi di sisi cadangan dan tekanan likuiditas mungkin akan meningkat secara signifikan, dan seluruh sistem akan menghadapi ujian yang berat.
Model siklus aset ini melibatkan empat langkah kunci, membentuk rantai sirkulasi 'dana-aset' stablecoin. Proses ini tidak hanya mempengaruhi pasar mata uang digital, tetapi juga mencerminkan penataan strategis Amerika Serikat dalam sistem keuangan global.
Perlu dicatat bahwa mekanisme ini membawa peluang sekaligus mengandung risiko. Ini menyediakan alat keuangan baru bagi Amerika Serikat, tetapi pada saat yang sama dapat memperburuk kerentanan sistem keuangan global. Bagi para investor dan pembuat kebijakan, memahami prinsip kerja dan dampak potensial dari mekanisme ini sangat penting.
Seiring dengan perkembangan ekonomi digital yang terus menerus, peran stablecoin dalam sistem keuangan global mungkin akan semakin meluas. Ini tidak hanya mengharuskan kita untuk memperhatikan evolusi kebijakan dan kerangka regulasi yang relevan, tetapi juga memerlukan kita untuk memikirkan kembali posisi dan masa depan sistem mata uang tradisional di era digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Bagikan
Komentar
0/400
BlindBoxVictim
· 20jam yang lalu
Susah, saya tidak berani membeli koin apa pun.
Lihat AsliBalas0
OnChainSleuth
· 08-01 13:52
Saya melihat celana dalammu, The Federal Reserve (FED)
Lihat AsliBalas0
HashBandit
· 08-01 13:52
kembali di masa mining saya, kami memiliki uang nyata... bukan skema ponzi stablecoin yang mewah ini smh
Lihat AsliBalas0
RetiredMiner
· 08-01 13:51
Just play like this, it's the same trap as when I was mining back then.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentPhilosopher
· 08-01 13:50
Logika kapital tidak ada jawaban...
Lihat AsliBalas0
MetaverseHobo
· 08-01 13:46
Jadi benar-benar mengerti... Orang Amerika memang seperti ini, sembarangan.
Belakangan ini, sebuah diskusi tentang logika mendalam pemerintah AS di balik stablecoin telah menarik perhatian luas. Diskusi ini mengungkapkan bagaimana stablecoin yang didukung dolar menjadi alat keuangan baru bagi pemerintah AS dan Wall Street, mewujudkan mekanisme 'point shaving' yang cerdik.
Pandangan inti berpendapat bahwa stablecoin yang didukung oleh cadangan dolar sebenarnya menciptakan model bisnis unik yang disebut 'hak untuk mencetak uang'. Model ini dengan cerdik menghubungkan bunga obligasi AS dengan permintaan dolar di blockchain, sehingga dapat memperoleh margin bunga yang signifikan sambil tidak membayar bunga di atas kertas.
Secara lebih mendalam, pemerintah Amerika Serikat dan Wall Street sedang memanfaatkan mekanisme ini, melalui penerbitan stablecoin dan alokasi utang AS, untuk memperluas kredit dolar ke dalam bidang aset digital global dan sistem penyelesaian pembayaran lintas batas. Praktik ini menghindari saluran langsung bank sentral tradisional, dan mewujudkan bentuk ekspansi mata uang yang baru.
Namun, ada keraguan tentang keberlanjutan mekanisme ini. Dalam jangka pendek, di bawah lingkungan suku bunga rendah dan pelonggaran moneter, mekanisme ini berjalan relatif lancar. Namun, ketika siklus kenaikan suku bunga yang baru tiba, kerugian durasi di sisi cadangan dan tekanan likuiditas mungkin akan meningkat secara signifikan, dan seluruh sistem akan menghadapi ujian yang berat.
Model siklus aset ini melibatkan empat langkah kunci, membentuk rantai sirkulasi 'dana-aset' stablecoin. Proses ini tidak hanya mempengaruhi pasar mata uang digital, tetapi juga mencerminkan penataan strategis Amerika Serikat dalam sistem keuangan global.
Perlu dicatat bahwa mekanisme ini membawa peluang sekaligus mengandung risiko. Ini menyediakan alat keuangan baru bagi Amerika Serikat, tetapi pada saat yang sama dapat memperburuk kerentanan sistem keuangan global. Bagi para investor dan pembuat kebijakan, memahami prinsip kerja dan dampak potensial dari mekanisme ini sangat penting.
Seiring dengan perkembangan ekonomi digital yang terus menerus, peran stablecoin dalam sistem keuangan global mungkin akan semakin meluas. Ini tidak hanya mengharuskan kita untuk memperhatikan evolusi kebijakan dan kerangka regulasi yang relevan, tetapi juga memerlukan kita untuk memikirkan kembali posisi dan masa depan sistem mata uang tradisional di era digital.